Saturday 19 March 2016

SAP Perawatan Nifas


SATUAN ACARA PENYULUHAN 

PERAWATAN NIFAS 


Pokok Bahasan : Perawatan Nifas
Hari/tanggal : Rabu/28 September 
Waktu Pertemuan : 35 menit
Tempat : Di VK-IRD RSUD Dr Soetomo Surabaya
Sasaran : Ibu nifas di VK-IRD RSUD Dr Soetomo Surabaya
A. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah melaksanakan kegiatan penyuluhan diharapkan pasien mengerti dan mampu melakukan perawatan pada ibu nifas dirumah.
2. Tujuan khusus

a. Peserta mampu menjelaskan pengertian nifas
b. Peserta mampu menjelaskan tujuan dilakukan perawatan nifas
c. Peserta mampu mengenali tanda-tanda bahaya pada masa nifas
d. Peserta mampu melakukan perawatan pada masa nifas
B. Sasaran
Ibu nifas yang ada di ruang Cendrawasih RSUD Dr Soetomo Surabaya

C. Materi
Pokok bahasan : perawatan ibu nifas
Sub pokok bahasan :
1. Pengertian nifas
2. Tujuan perawatan nifas
3. Tanda-tanda bahaya masa nifas
4. Perawatan nifas
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Media
1. LCD
2. Leaflet
F. Kegiatan penyuluhan
Tahap
Waktu
Kegiatan peyuluhan
Kegiatan peserta
Pendahuluan
28 September 2011
08.00-08.05
Mempersiapkan alat, peserta dan penyaji Peserta menyiapkan diri ditempat penyuluhan
Pelaksanaan
28 September 2011
08.05-08.10
Pembukaan acara oleh moderator Mendengarkan pembukaan yang disampaikan oleh moderator
28 September 2011
08.10-08.20
Penyampaian materi oleh penyaji :
1. Pengertian nifas
2. Tujuan perawtan nifas
3. Tanda-tanda bahaya nifas
4. Perawatan pada ibu nifas
Mendengarkan dan memberi umpan balik terhadap materi yang disampaikan
28 September 2011
08.20-08.30
Sesi tanya jawab dan evaluasi hasil yang dipandu oleh moderator 1. Mengajukan pertanyaan mengenai materi yang belum dipahami
2. Menjawab pertanyaan yang telah diajukan.
Penutup
28 September 2011
08.30-08.35
Penutup oleh moderator.
G. Evaluasi
1. Evaluasi struktural
a. Semua peserta hadir dalam kegiatan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa program profesi pendidikan bidan bekerja sama dengan penanggung jawab VK-IRD RSUD Dr soetomo surabaya
c. Pengorganisasian dilakukan 2 hari sebelum pelaksanaan penyuluhan.
d. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan sebelum penyuluhan selesai
2. Evaluasi proses
a. Peserta antusias teradap materi yang disampaikan oleh penyaji.
b. Peserta tidak meninggalkan tempat selama penyuluhan berlangsung
c. Peserta terliat aktif dalam kegiatan penyuluhan
d. Moderator, penyuluh, fasilitator dan peserta mampu menjalankan fungsinya dan perannya dengan baik.
3. Evaluasi hasil
a. Peserta mampu memahami materi yang telah disampaikan
b. Ada umpan balik positif peserta seperti dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh penyaji.
H. Pengorganisasian
Moderator : 
Penyaji :
Anggota : 
Pembimbing :
I. Sumber
Cunningham, F. Gary et al. 2005. Obstetri Williams. Edisi 21. Alih bahasa: Andry Hartono, Joko Suyono, Brahm U. Pendit. Jakarta: EGC
Pusdiknakes. 2003. Buku 4. Asuhan Kebidanan Postpartum. Jakarta: Pusdiknakes-WHO-J HPIEGO
Saifuddin, AB. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Edisi 1. Jakarta: YBPSP
Sarwono, P. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBPSP

Materi Penyuluhan

PERAWATAN NIFAS

1. Pengertian Nifas
Puerperium (nifas) adalah masa sesudah persalinan untuk pulihnya kembali alat-alat kandungan yang lamanya 6 minggu. (Obstetri Fisiologi : 315)
Puerperium (nifas) adalah masa dimulai setelah persalinan dan berakhir kira-kira 6 minggu, akan tetapi seluruh alat genetalia baru pulih kembali seperti sebelum ada kehamilan dalam waktu 5 bulan. (Ilmu Kebidanan : 237)

2. Tujuan perawatan nifas
a. Memulihkan kesehatan umum
b. Mempertahankan kesehatan psikologis
c. Mencegah infeksi dan komplikasi
d. memperlancar pembentukan air susu ibu
e. mengajarkan ibu untuk melaksanakan perawatan mandiri sampai masa nifas selesai dan dapat merawat bayinya dengan baik.

3. Tanda-tanda bahaya nifas
Ibu nifas harus segera pergi/memeriksakan sirinya ketenaga kesehatan jika dijumpai tanda-tanda bahaya, seperti :
a. Perdarahan lewat jalan lahir
b. Keluar cairan berbau dari jalan lahir
c. Demam lebih dari 2 hari
d. Bengkak dimuka, tangan dan kaki mungkin dengan sakit kepala dan kejang-kejang
e. Payudara bengkak, kemerahan disertai rasa sakit.
f. Mengalami gangguan jiwa (post partum blues).
4. Perawatan Masa Nifas

a. Mobilisasi
Ibu yang baru melahirkan mungkin enggan bergerak karena letih dan sakit. Berdasarkan penelitian ibu sudah diperbolehkan miring kekanan dan kekiri pada 2 jam setelah melahirkan dan ibu boleh turun dari tempat tidur dalam kurun waktu 3 jam setelah persalinan dengan bantuan keluarga atau bidan / perawat. Pasien sectio caesarea mobilisasi dilakukan dalam kurun waktu 24 – 36 jam setelah melahirkan.
b. Diet/ Nutrisi
Dalam periode nifas diperlukan nutrisi yang keseluruhan baik , kaya protein, vitamin dan karbohidrat. Ibu menyusui harus mendapatkan paling sedikit 2500 kalori dalam satu hari, dengan tambahan 500 ml susu per hari (Derek J, 2005)
Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari, pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40 hari pasca bersalin (Saifuddin AB, 2002)
Nutrisi dan cairan pada ibu nifas:
§ Kebutuhan gizi ibu nifas adalah 700 kkal/hari.
§ Makanan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral dan vitamin yang cukup.
§ Minum setiap sebelum menyusui sedikitnya 3 liter/hari.
§ Pil zat besi selama 40 hari pasca persalinan.
§ Minum kapsul vit. A (2000000 unit) agar bisa memberikan vit. A kepada bayi melalui ASI.
§ Vit. C 100 mg, B1 1,3 mg dan B2 1,3 mg.
§ Makanan yang mengandung asam lemak omega 3 yang banyak terdapat pada ikan laut.
c. Miksi
Hendaknya kencing dapat dilakukan dalam 6-8 jam PP, kadang-kadang wanita sulit kencing, karena spingter uretra ditekan oleh kepala janin dan spasme sehingga terjadi iritasi dan nyeri, bila kandung kemih penuh dapat menyebabkan terganggunya kontraksi uterus sehingga dapat terjadi perdarahan, infeksi kandung kemih, jadi upayakan untuk mempercepat BAK. Jika tidak bisa dilakukan kateterisasi.
d. Hygiene
Masa nifas adalah masa yang rentan terjadi infeksi pada ibu. Oleh karena itu, ibu nifas disarankan :
1) Menjaga kebersihan seluruh tubuh dengan mandi
2) Membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air. Untuk membersihkan daerah disekitar kelamin dilakukan dari arah depan ke belakang kemudian didaerah sekitar anus setiap selesai buang air kecil maupun buang air besar. Keringkan dengan handuk dengan cara ditepuk – tepuk dari arah muka ke belakang.
3) Menyarankan ibu untuk mengganti pembalut setidaknya dua kali sehari
4) Cuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya
e. Seksual
Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan 1 atau 2 jari ke dalam vagina tanpa rasa nyeri. Begitu darah merah berhenti dan dia tidak merasakan ketidaknyamanan, aman untuk memulai hubungan suami istri kapan saja ibu siap.
f. Latihan Senam Nifas
Tujuan : mempercepat involusi uteri, menambah kebugaran tubuh, dan untuk mengembalikan bentum tubuh seperti sebelum hamil.
1. Senam otot dasar panggul
§ Kerutkan/kencangkan otot sekitar vagina seperti menahan BAK selama 5 detik. Kemudian kendorkan selama 3 detik lalu kencangkan lagi. Mulailah dengan 10x 5 detik pengencangan otot 3x sehari.
§ Secara bertahap lakukan senam sampai 30 – 50x dalam sehari.
2. Senam otot perut
Senam ini dilakukan dengan posisi berbaring dan lutut tertekuk pada alas yang datar dan keras, mulai dengan melakukan 5x/hari untuk tiap jenis senam ini. Tiap minggu frekuensi ditambah 5x, maka pada akhir masa nifas tiap jenis senam ini dilakukan 30x.
g. Perawatan Payudara
Perawatan payudara dilakukan untuk memperlancar pengeluaran ASI. Perawatan payudara dilakukan dengan cara :
§ Menjaga payudara tetap bersih dan kering.
§ Menggunakan BH yang menyokong payudara.
§ Apabila putting lecet oleskan kolostrum/ASI yang keluar pada sekitar putting susu tiap kali selesai menyusui.
§ Apabila lecet sangat berat dapat diistirahatkan selama 24 jam. ASI dikeluarkan dan diminumkan dengan menggunakan sendok.
§ Untuk menghilangkan nyeri, minum parasetamol 1 tablet tiap 4 – 6 jam.
h. Kontrasepsi
Sebaiknya sebelum memilih kontrasepsi dikonsulkan terlebih dahulu ke bidan atau dokter. Kontrasepsi yang dianjurkan adalah IUD/spiral, implan,suntik 3 bulanan dan steril. Yang tidak dianjurkan adalah pil kombinasi dan suntik 1 bulanan.
i. Perawatan tali pusat
Perawatan tali pusat bayi dirumah :
  1. Tali pusat jika masih belum lepas bisa dibungkus dengan kasa kering dan bersih. Tidak diperbolehkan memberi rempah-rempah atau jenis yang lain pada tali pusat bayi.
  2. Mengganti kasa pembungkus tali pusat jika basah atau terkena kotoran bayi. Jangan menunggu diganti saat memandikan bayi saja.
  3. Daerah sekitar tali pusat harus selalu dalam keadaan kering dan bersih untuk mencegah terjadinya infeksi.
Share:  

0 comments:

Post a Comment