Showing posts with label Skripsi. Show all posts
Showing posts with label Skripsi. Show all posts

Tuesday, 15 March 2016

,

Jurnal Hubungan Obesitas dengan Penyembuhan Luka Post Sectio Caesarea

HUBUNGAN ANTARA OBESITAS DENGAN PENYEMBUHAN LUKA POST SECTIO CAESAREA

STUDI KASUS DI RS BANTUAN 05.08.05 SURABAYA

 
Anindya DR1, Budi Utomo2, Budi Wicaksono3, Eighty Mardiyan Kurniawati4
1. Program Studi Pendidikan Bidan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya, Indonesia
2. Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya, Indonesia
3. Departemen SMF Obstetri Ginekologi RSUD Dr. Soetomo Surabaya, Indonesia
4. Departemen SMF Obstetri Ginekologi RSUD Dr. Soetomo Surabaya, Indonesia
Alamat korespondensi:
Surabaya, Jawa Timur, Indonesia

ABSTRACT
Background. Obesity is an emerging endemic throughout the world, includes in developing countries. The prevalence of obesity in Indonesia for adult women (> 18 years) is 32.9%, it was increase 18.1% from 2007 (13.9%) and 17.5% from 2010 (15.5%) (Riskesdas, 2013). Obesity can increase morbidity and mortality. Boyle (2009) said that nutrition affects wound healing and obesity may inhibit wound healing. The purpose of this study was to determine the relationship of obesity with wound healing post sectio caesarea.

Hubungan antara Obesitas dengan Penyembuhan Luka Post Sectio Caesarea

BAB 1

PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Kelebihan lemak tubuh atau obesitas saat ini merupakan sebuah epidemi yang muncul di seluruh dunia termasuk di negara yang sedang berkembang. Defisiensi nutrisi seperti Protein Energy Malnutrition (PEM), anemia, defisiensi vitamin dan mikronutrien adalah masalah nutrisi yang lebih diprioritaskan di Indonesia, namun kelebihan dan ketidakseimbangan asupan gizi yang berhubungan dengan pola hidup sedentary kini perlu diperhatikan karena meningkatnya angka kelebihan berat badan dan obesitas (Atmarita, 2005). Angka kejadian obesitas yang diteliti oleh Himpunan Studi Obesitas Indonesia (HISOBI) pada tahun 2004 pada wanita di Indonesia meningkat dari tahun 1998 sebesar 11,02% dari 5,9% (Kartikawati, 2013). Prevalensi obesitas perempuan dewasa (>18 tahun) 32,9%, naik 18,1% dari tahun 2007 (13,9%) dan 17,5% dari tahun 2010 (15,5%). Prevalensi obesitas terendah di provinsi Nusa Tenggara Timur (5,6%), dan prevalensi obesitas tertinggi di provinsi Sulawesi Utara (19,5%) (Riskesdas, 2013).
,

Hubungan Inisiasi Menyusu Dini dengan Tinggi Fundus Uteri pada Ibu Postpartum

BAB 1

PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Setelah kelahiran bayi dan keluarnya plasenta, ibu memasuki masa penyembuhan fisik dan psikologis yang disebut dengan masa nifas. Masa nifas dimulai sesaat setelah keluarnya plasenta dan selaput janin serta berlanjut hingga 6 minggu (Fraser, 2009). Proses pemulihan kesehatan pada masa nifas merupakan hal yang sangat penting bagi ibu setelah melahirkan. Masa nifas hari pertama merupakan masa kritis yang rentan sekali terjadi perdarahan, karena kontraksi uterus yang lemah akibat berkurangnya kadar oksitosin yang disekresi oleh kelenjar hipopise posterior (Grahacendikia, 2009).
Saat ini pemerintah sedang menggalakkan program pemberian ASI secara eksklusif yang pelaksanaannya dengan cara menyusui sedini mungkin yaitu ±30 menit setelah persalinan (Depkes, 2001). Namun pelaksanaan menyusui dini masih sering diabaikan, banyak yang tidak menyadari betapa pentingnya memberikan ASI pada bayi segera setelah dilahirkan (Rosita, 2008). Peningkatan pengguna ASI telah menjadi global action dari beberapa negara di dunia sejak adanya pertemuan di Italy (Innocenti Declaration on The Protection, Promotion and Support of Breast Feeding, 1990).